Senin, 15 Desember 2014

BUBBLE SORT




 BUBBLE SORT

Nama : Amalia Indriani Dwian Pramudita  14102049
            Avina Ulfa Aulia                           14102052
            Jayanti Tri Herawati                      14102066
Kelas : S1 Teknik Informatika – B

Pengertian/Konsep Buble Sort
Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung sabun lebih ringan daripada berat jenis air, maka gelembung sabun selalu terapung ke atas permukaan. Prinsip di atas dipakai pada pengurutan gelembung.
Bubble sort (metode gelembung) adalah metode/algoritma pengurutan dengan dengan cara melakukan penukaran data dengan tepat disebelahnya secara terus menerus sampai bisa dipastikan dalam satu iterasi tertentu tidak ada lagi perubahan. Jika tidak ada perubahan berarti data sudah terurut. Disebut pengurutan gelembung karena masing-masing kunci akan dengan lambat menggelembung ke posisinya yang tepat.

Kelebihan Bubble Sort
  •   Metode Buble Sort merupakan metode yang paling simpel
  •   Metode Buble Sort mudah dipahami algoritmanya

Kelemahan Bubble Sort
Meskipun simpel metode Bubble sort merupakan metode pengurutanyang paling tidak efisien.  Kelemahan buble sort adalah pada saat mengurutkan data yang sangat besar akan mengalami kelambatan luar biasa, atau dengan kata lain kinerja memburuk cukup signifikan ketika data yang diolah jika  data cukup banyak. Kelemahan lain adalah jumlah pengulangan akan tetap sama jumlahnya walaupun data sesungguhnya sudah cukup terurut. Hal ini disebabkan setiap data dibandingkan dengan setiap data yang lain untuk menentukan posisinya.

Algoritma Bubble Sort
  1. Membandingkan data ke-i dengan data ke-(i+1) tepat bersebelahan. Jika tidak sesuai maka tukar (data ke-i = data ke-(i+1) dan data ke-(i+1) = data ke-i). Apa maksudnya tidak sesuai? Jika kita menginginkan algoritma menghasilkan data dengan urutan ascending (A-Z) kondisi tidak sesuai adalah data ke-i > data ke-i+1, dan sebaliknya untuk urutan descending (A-Z).
  2. Membandingkan data ke-(i+1) dengan data ke-(i+2). Kita melakukan pembandingan ini sampai data terakhir. Contoh: 1 dgn 2; 2 dgn 3; 3 dgn 4; 4 dgn 5 … ; n-1 dgn n.
  3. Selesai satu iterasi, adalah jika kita sudah selesai membandingkan antara (n-1) dgn n. Setelah selesai satu iterasi kita lanjutkan lagi iterasi berikutnya sesuai dengan aturan ke-1. mulai dari data ke-1 dgn data ke-2, dst.
  4. Proses akan berhenti jika tidak ada pertukaran dalam satu iterasi.

Contoh:
#include <iostream>
#include <iomanip>
using namespace std;
int main()
{
    int data[10]={7,6,9,1,0,4,2,3,8,5};
    int temp;
        cout<<"Data sebelum diurutkan \n";
        for(int i=0;i<10;i++)
        {
            cout<<setw(4)<<data[i];
        }
        cout<<"\n\n";
        for (int i=0;i<10;i++)
        {
            for (int j=0;j<10;j++)
            {
                if (data [j]>data[j+1])
                {
                    temp=data[j];
                    data[j]=data[j+1];
                    data[j+1]=temp;
                }
            }
        }
        cout << "Data setelah diurutkan \n";
        for (int i=0;i<10;i++)
        {
           cout<<setw(4)<<data[i];
        }
}

Berikut adalah hasil keluaran dari program diatas :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar